Jumat, 09 September 2011

AZOLLA MICROPHYLLA sbg PAKAN HEWAN dan IKAN



Artikel. 1.


JUMAT, 11 JULI 2008
Manfaat Tanaman Azolla
www.kolamazolla.blogspot.com
Foto 1. Azolla microphylla di kolam dipanen dengan serok. Azolla basah dan kering.
Azolla basah disukai oleh ikan, itik, maupun ternak besar seperti kambing, sapi, dll. Azolla kering bisa dicampurkan dalam pembuatan pakan ternak untuk menambah nilai gizi, terutama protein.
Foto 2. Kolam Azolla ini ada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). UMM mengembangkan Azolla di kolam-kolam percobaannya untuk bahan penelitian para dosen dan mahasiswa. Jenis Azolla yang diteliti yaitu Azolla microphylla



Foto 3. Kamaruddin, Sang PPL THL Deptan di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur sedang mengamati Azolla microphylla yang sudah cukup berkembang di sawah-sawah sejak tahun 2007 yang lalu. Dengan Azolla kesuburan sawah dapat ditingkatkan, petani tidak perlu lagi mendatangkan pupuk Urea dan lainnya, ikan yang ada di sawah juga akan berkembang biak dan tumbuh pesat, serta itik yang dilepas di sawah mendapatkan sumber makanannya yang melimpah, yaitu Azolla microphylla. Begitu ujarnya.



Foto 4. Bapak Ir. Syarifuddin MSi, Dosen UMM ini sangat getol meneliti Azolla microphylla. Dengan kebaikan hati beliaulah bibit Azolla microphylla bisa sampai dan berkembang di Nunukan Kalimantan Timur. Terima kasih Bapak!!
Foto 5. kolam ini dibersihkan dari ikan untuk secara khusus ditanami Azolla microphylla. Menurut hitungan Ir. Dian Kusumanto kolam Azolla seluas 1 hektar jika produksinya optimal dapat memberi pakan pada sekitar 2000 ekor itik setiap hari.
Tulisan di bawah ini adalah buah pikiran Saudara Agus Rochdianto. Beliau sangat memperhatikan Azolla. 


oleh : Agus Rochdianto



Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.
Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.

Pengganti Urea

Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 persen, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 persen dan Kalium (K) 2 - 4,5 persen. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 persen, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 persen, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 persen dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 persen.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.

Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 - 1/3 dosis pemupukan.
Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Untuk media tanam

Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.

Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.

Pakan ternak dan ikan

Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.

Sama seperti untuk itik, bila akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, azolla bisa diberikan secara langsung dalam keadaan segar. Boleh juga dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi tepung. Tepung azolla ini, selanjutnya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat pakan buatan (pelet) untuk ikan.

Berdasarkan kaji terap di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal seperti belakangan ini, tak ada salahnya bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup menguntungkan. Baik digunakan sendiri secara langsung atau untuk dibisniskan. Mau coba ? (gus)
Diposkan oleh kebun aren di 15:53 


AZOLLA UNTUK PAKAN KAMBING DAN BABI

 Azolla untuk Pakan Kambing dan Babi

AZOLLA UNTUK PAKAN AYAM DAN SAPI

AZOLLA TANAMAN AIR YANG MUNGIL TAPI MANFAATNYA YANG BESAR
 
Kolam Azolla di Sei Fatimah Nunukan.
CYANOBACTERIA PADA AZOLLA
 
Penambatan Nitrogen terjadi karena peran Cyanobacteria ini
PENELITIAN AZOLLA MICROPHYLLA DI UMM
Penelitian Azolla oleh Dosen dan Mahasiswa UMM
 
Dengan bak-bak beton Azolla diteliti oleh Dosen dan Mahasiswa UMM
AZOLLA DITANAM DENGAN PADI DAN ITIK DI SAWAH
Azolla ditanam di Sawah dan sebagai Pakan Itik
 
Itik membersihkan hama keong mas memakan Azolla dan mengaduk-aduk air sawah
AZOLLA MICROPHYLLA INI DITANAM DI SAWAH-SAWAH DI KRAYAN NUNUKAN KALTIM
 
Pertumbuhannya sangat subur dan fisiknya besar-besar. Mungkin karena iklimnya yang bersuhu dingin dengan ketinggian di atas 800 mdpl.
AZOLLA MICROPHYLLA KERING
Azolla Microphylla Kering

Azolla kering ini bisa digunakan untuk campuran pakan, bahan media anggrek, pupuk organik dan lain-lain
PANEN KACANG HIJAU BERSAMA DR. IR. GATOT IRIANTO, SANG DIREKTUR AIR PLA DEPTAN
 
Panen Kacang Hijau di Sungai Pancang Sebatik Kabupaten Nunukan Kaltim
POT PLASTIK UNTUK UJI COBA AZOLLA
 
Pot plastik ini terus menerus menghasilkan Azolla segar. Azolla berkembang biak terus menerus dalam pot berair ini


========================================================================

ARTIKEL. 2.


KELOMPOK PEMUPUKAN & NUTRISI TANAMAN

Tugas dan Fungsi :
Kelompok Pemupukan dan Nutrisi Tanaman mempunyai tugas melakukan penelitian khusus mengenai hubungan pupuk dan tanaman dengan menggunakan teknik nuklir. Isotop baik yang stabil maupun yang radioaktif digunakan sebagai tracer untuk mempelajari kelakuan hara tanaman dalam tanah.
Kelompok Pemupukan dan Nutrisi Tanaman mempunyai tugas melakukan penelitian khusus mengenai hubungan pupuk dan tanaman dengan menggunakan teknik nuklir. Isotop baik yang stabil maupun yang radioaktif digunakana sebagai tracer untuk mempelajari kelakuan hara tanaman dalam tanah.
Isotop stabil yang digunakan di Kel. Tanah adalah 15N sedangkan isotop radioaktif yang digunakan adalah 32P, 65Zn, 86Rb, 14C dan 35S
Beberapa kegiatan penelitian menggunakan teknik nuklir yang dapat dilakukan di Kelompok Pemupukan dan Nutrisi Tanaman antara lain untuk menentukan kondisi optimal bagi penggunaan pupuk (pola perakaran aktif tanaman, jenis dan takaran pupuk), untuk menentukan fiksasi N2-udara bagi tanaman legum, untuk mempelajari proses dekomposisi dan mineralisasi bahan organic, serta untuk mempelajari proses fotosintesis tanaman.
Ada dua metoda untuk mempelajari hubungan tanah dan tanaman dengan teknik isotop, yaitu langsung dan tidak langsung. Metode langsung dimaksudkan bahwa isotop digunakan untuk melabel bahan yang mengandung hara tanaman yang ingin dipelajari, misalnya pupuk urea, bahan tanaman dan sebagainya  dilabel dengan 15N. Metode tidak langsung artinya bahan yang ingin dipelajari tidak dilabel dan pada metode ini diperlukan adanya referensi.
Beberapa hasil penelitian yang telah diperoleh di Kel. Tanah dengan menggunakan teknik nuklir antara lain:
Penggunaan sumber N alternatif  yang efektif dalam mengurangi pemakaian pupuk kimia :
·  pupuk hijau :  Azolla dan Tanaman Sesbania,
·  Bradyrhizobium : Rhizora
·  RPPT  : Azospirilum
Penelitian Azolla (Anabaena Azolae)
Di kawasan Timur, selatan dan Tenggara asia termasuk Indonesia di mana banyak diusahakan padi sawah, salah satu masalah yang dihadapi adalah kesuburan lahan yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting karena saat sekarang yang dipacu adalh produksi yang semakin tinggi dari satu jenis tanaman yaitu padi sawah, dengan target kenaikan produksi untuk setiap tahun. Justru pada lahan sawah di kawasan tersebut, bahan organik tanah dan tingkat nitrogen acapkali terbatas. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sumber nitrogen alternatif  sebagai suplemen pupuk kimia.  Sumber nitrogen alternatif ini adalah pupuk hijau. Salah satu sumber N altternatif yang cocok untuk padi sawh adalah Azolla.
Azolla adalah paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria  pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa.
Azolla mempunyai beberapa spesies, antara lain Azolla carolinianaAzolla filiculoidesAzolla mexicanaAzolla microphyllaAzolla niloticaAzolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azoll rubra.
Kemampuan azolla sebagai sumber penyumbang N
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang diseponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjuk-kan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70 – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.
Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertum-buhan Azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan  diketahui bahwa dengan menginoku-lasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan  ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.
Kegunaan :
  • Sumber N dapat mengganti pupuk urea sampai 100 kg
  • Pakan ternak/hijauan, pakan ikan, terutama ayam dan itik
  • Menekan pertumbuhan gulma
  • Tanaman hias
  • Kontrol terhadap perkembangan nyamuk
Hasil penelitian di Batan
Lapisan Azolla di atas permukaan lahan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha.
Aplikasi Azolla untuk menghemat penggunaan pupuk buatan.
Lokasi  : Pusakanegara (Pantura)
 Perlakuan
Produksi padi sawah (ton ha-1)
1. Lapisan Azolla + 50 kg urea
2. Lapisan Azolla + 100 kg urea
3. Lapisan Azolla + 150 kg urea
4. Tanpa lapisan Azolla + 150 kg urea
5
6

6,5
6
Kesimpulan: Optimal pada perlakuan No.2, menghemat 50 kg urea per ha.
Cara perbanyakan Azolla
  1. Buatlah stok Azolla dekat rumah dengan bak plastik  atau di kolam yang tidak ada ikannya.
  2. Semprot stok setiap 3 bulan sekali dengan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per l air). Sebaiknya Sp-36 digerus halus agar mudah larut dalam air. Stok ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lapang.
  3. Di lapang petak sawah dibatasi dengan bambu seluas 1m2 seperti ditunjukkan pada gambar 1.
I

II
III
IV
  5 hari            10 hari                             15 hari                                                20 hari
Dengan mengaplikasikasikan Azolla 200 g/m2 :
  1. I. Sampai dengan hari ke-5, Azolla akan berkembang, sehingga permukaan lahan tertutup penuh (batas garis merah)
  2. Hari ke-10, menjadi 2 kali lipat (batas garis biru)
  3. Hari ke-15, menjadi 4 kali lipat (batas garis coklat)
  4. Hari ke-20, menjadi 8 kali lipat , dst.
Cara Menggunakan Azolla
  1. Tebar Azolla bersamaan atau 1 minggu sebelum padi di bibit
  2. Setelah lapangan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam
  3. Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh. Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat :
    • mengambil N yang hanyut dan menguap
    • menahan pertumbuhan gulma
Kandungan unsur hara dalam Azolla
UnsurJumlah
N
P
K
Ca
Mg
S
Si
Na
Cl
Al
Fe
Mn
Co
Zn
1.96-5.30 (%)
0.16-1.59 
(%)
0.31-5.97 
(%)
0.45-1.70 
(%)
0.22-0.66 
(%)
0.22-0.73 
(%)
0.16-3.35 
(%)
0.16-1.31 
(%)
0.62-0.90 
(%)
0.04-0.59 
(%)
0.04-0.59 
(%)
66 - 2944 (ppm)
0.264 (ppm)
26 - 989 (ppm)

Artikel. 3

Azolla si Pupuk Hidup

REP | 26 January 2011 | 21:53794  1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat
12960535511546487083Azolla adalah nama tumbuhan paku-pakuan akuatik yang mengapung di permukaan air. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae, alga biru hijau (Cyanobacteria) dan Azolla sebagai inangnya atau rumah bagi alga. Alga hidup di rongga yang ada di sisi permukaan bawah daun Azolla. Dalam hubungan saling menguntungkan ini, Anabaena bertugas memfiksasi dan mengasimilasi gas nitrogen dari atmosfer. Nitrogen ini selanjutnya digunakan oleh Azolla untuk membentuk protein. Sedangkan tugas Azolla menyediakan karbon serta lingkungan yang ‘nyaman’ bagi pertumbuhan dan perkembangan alga. Hubungan simbiotik yang unik inilah yang membuat Azolla menjadi tumbuhan yang menakjubkan dengan kualitas nutrisi yang baik.
Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnataAzolla pinnata var. imbricataAzolla rubra.
Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.
Percobaan pada hewan ternak penghasil susu, jika pakan dicampur dengan 1.5 – 2 kg Azolla per hari menyebabkan peningkatan produksi susu sebanyak  15%. Peningkatan kuantitas susu tidak saja karena kandungan gizi Azolla saja, sehingga diasumsikan bukan hanya nutrien, tetapi juga ada peningkatan komponen lain seperti  karotenoid, biopolymer, probiotik yang ikut meningkatkan produksi susu. Memberi pakan unggas dengan Azolla meningkatkan berat ayam broiler dan meningkatkan produksi telur.
Pada tahun 2002 International Journal of Poultry Science, Bangladesh mencobakan jumlah kandunganAzolla dalam ransum ayam broiler sebanyak 5%, 10%, 15%. Dalam jumlah 5%, sebenarnya ayam tumbuh lebih baik dibanding pakan biasa. Pada 10% dan 15% berat badan hampir sama dengan yang diberi pakan biasa, tetapi lemak di perut unggas agak berkurang.
Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azollabersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.
Azolla juga sangat mudah dibudidayakan dan sangat ideal sebagai pupuk hayati (biofertilizer) atau pupuk hijau untuk padi sawah. Permasalahan lahan di sawah adalah bahan organik tanah dan nitrogen seringkali terbatas jumlahnya, sehingga dibutuhkan sumber nitrogen alternatif sebagai suplemen pupuk kimia (sintetis). Salah satu sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah adalah AzollaAzolla sudah berabad-abad digunakan di Cina, Vietnam dan Filipina sebagai sumber N bagi padi sawah.
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat, menghasilkan temuan bahwaAzolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara sebanyak  70 – 90%. N2yang ‘ditambang’ oleh Anabaena dan  terakumulasi dalam sel daun Azolla ini yang digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah. Laju pertumbuhan Azolla dalam sehari  0,355 – 0,390 gram (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla ditumbuhkan. Dalam kondisi tersebut, dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha yang setara dengan 100 kg urea, yang notabene adalah pupuk  kimia !! Lapisan Azolla di atas permukaan lahan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha. Azolla tumbuh dan berkembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.
Wow…betapa alam dapat memberikan sesuatu yang lebih dibanding yang dapat dilakukan oleh manusia. Nah, jika kita punya kolam atau tangki besar yang tidak terpakai seperti bath tub yang sudah tidak digunakan lagi, sementara kita punya hewan ternak atau hewan peliharaan lain, pikirkanlah untuk ‘beternak’ Azolla. Sekali saja butuh modal untuk membeli, selanjutnya akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Jika tidak punya ternak, tidak salah juga menumbuhkan azolla di kolam atau di pot tanaman kita yang kita beri air. Azolla seperti super sponge, dapat mengambil dan menyimpan air. Azolla juga menjaga tanah tidak ‘terganggu’ saat kita menyiram tanaman dalam pot.
Bagaimana cara memperbanyak Azolla ?
Dari hasil browsing, kira-kira seperti ini: Buatlah stok Azolla dengan bak plastik atau di kolam yang tidak ada ikannya. Semprot stok setiap 3 bulan sekali dengan pupuk P (satu sendok makan SP-36 per liter air). Sebaiknya Sp-36 digerus halus agar mudah larut dalam air. Stok ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lapang.
Lalu bagaimana cara menggunakan Azolla ?
Setelah bibit Azolla tumbuh dengan baik, tebar Azolla bersamaan atau satu minggu sebelum padi di bibitkan. Setelah lahan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam. Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh.  Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat mengambil N yang hanyut dan menguap, selain dapat pula menahan pertumbuhan gulma yang menjadi pesaing padi.
Adapun pembiakan Azolla di kolam bisa dilakukan dengan mempersiapkan lahan tanam persis seperti pengolahan tanah untuk bertanam padi. Bedanya ketebalan tanah kolam dari  dasar setidaknya antara 7-10 cm, lalu diberi pupuk dasar N,P dan K, di genangi dengan air dan jangan dibiarkan kering. Bila strain azolla didapat dari lapang jangan di tanam di kolam besar yang terkena sinar matahari langsung. Sebaiknya di adaptasikan dulu di kolam kecil untuk diadaptasikan dengan lingkungan yang baru. Lalu baru ditransplantasikan ke kolam induk.
Seorang petani di Kyushu, Jepang  T. Furuno berusaha keras tidak menggunakan pestisida untuk menanam padi. Pekerjaan paling sulit adalah menghilangkan gulma, yang akhirnya memunculkan ide menanam padi digabungkan  dengan ternak bebek. Bebek ternyata efektif menunaikan tugas mengendalikan gulma dengan cara mengganggu permukaan tanah. Untuk menyediakan nitrogen, azolla ditumbuhkan dalam sistem ini. Azolla memberikan nitrogen bagi padi dan protein bagi bebek yang bertugas menekan pertumbuhan gulma. Di lain pihak kontribusi bebek bagi azolla adalah memberantas serangga penyerang azolla dan karena bebek selalu bergerak, menyebabkan azolla tumbuh menyebar di luasan perairan tersebut. Ekskreta (kotoran) bebek menjadi suplai fosfor bagi azolla. Akhirnya sekarang kultur padi-bebek (rice-duck-azolla system) diadopsi dan sudah umum diterapkan untuk persawahan padi organik.
International Rice Research Institute (IRRI) di Filipina  dan Universite Catholique de Louvain di Belgia telah menyimpan koleksi plasma nutfah  azolla hidup. Hingga tahun 1997 koleksi telah mencapai sebanyak 562 aksesi yang meliputi semua species yang dikoleksi dari seluruh dunia. Koleksi dipelihara dalam bentuk kultur ujung tunas (shoot-tip agar cultures), yang ditransfer setiap  3-6 bulan. Di antara koleksi tersebut terdapat jenis yang unik yang tidak dapat diperoleh dari habitat alami karena (i) diperoleh dengan persilangan seksual  (79 aksesi), (ii) Anabaena-free, hidup bebas tanpa simbiosis dengan Anabaena (20 aksesi), (iii) azolla yang bersimbiosis dengan alga hijau biru heterologous (6 aksesi), dan mutant (16 aksesi).  Untuk mencegah hilangnya aksesi hampir semua azolla koleksi IRRI dibuat duplikatnya di  Azolla Research Center, Fujian Academy of Agricultural Science (Fuzhou, Fujian, China).
Bergantung dari sisi mana kita melihatnya, di beberapa wilayah di negara lain yang suhunya lebih hangat, Azolla dianggap sebagai pengganggu. Jika azolla tidak mati maka akan membentuk lapisan tebal seperti selimut atau hamparan permadani yang menutupi permukaan air sehingga menjadi pesaing tumbuhan air yang tumbuh diperairan yang sama.  Namun kondisi ini juga dapat menempatkan peran azolla sebagai pengendali larva nyamuk (larvicide) di sawah. Lapisan tebal azolla mengurangi laju difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga membuat larva nyamuk kekurangan oksigen dan tidak sempat menjadi nyamuk dewasa. Mungkin hal ini yang menyebabkan Azolla disebut sebagai paku nyamuk (mosquito fern) selain sebagai paku air (water fern).

3 komentar:

bagi yg membutuhkan bibit azolla, insyaallah kami bs bantu.. hub. o857 1790 7467, 0823 3234 8282

saya mau nanya pak, kalo di jember adajenis tumbuhan air di sawah nama maduranya tangkatang, apakah itu juga jenis azolla ??? trims pak

jual bibit azolla micropila untuk pakan bebek ayam ikan kambing sapi. lokasi seller lampung. minat bisa langsung kelokasi. harga bersahabat. perkilo 25 ribu. siap kirim keluar kota. ongkir ditanggung pembeli.. info 082378483036. bayu

Posting Komentar